DPRD Prihatin OTG di Sintang Meningkat Tajam

www.detiksaga.com , Sintang: Anggota DPRD Sintang, Welbertus menyampaikan rasa prihatinnya menyusul semakin tingginya angka Orang Tanpa Gejala (OTG) yang diumumkan oleh Dinas Kesehatan Sintang.

Jumlah OTG di Sintang terus meningkat  dari 4 orang pada tanggal 24 April lalu, hingga 7 mei 2020 sudah mencapai  163 orang.

“Ini menunjukkan kalau Sintang sudah pada zona kuning dan bergerak aktif menuju zona merah. Kondisi ini tentu kurang baik, Lockdown parsial yang diberlakukan oleh pemerintah hendaknya diperhatikan dan ditaati oleh masyarakat,” katanya, kamis (07/05/2020).

Politisi PDI Perjuangan ini pun mengingatkan dalam masa pembatasan aktivitas ini, hendaknya rasa empati kepada tetangga dan warga sekitar perlu lebih digalakkan. Ia mengingatkan untuk memperhatikan kondisi ekonomi tetangga yang mungkin memerlukan bantuan.

“Bila ada tetangga kurang mampu, yang mampu memberi yang tidak mampu. di sisi lain, hendaknya pemerintah bertindak lebih tegas terhadap masyarakat yang sampai hari ini masih ramai berkumpul seolah-olah himbauan pemerintah ini tidak diindahkan. Bila perlu lakukan langkah-langkah yang lebih tegas. Tidak lagi hanya sekedar himbauan saja,” harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sintang, dr. Harysinto Linoh menyatakan penyebab terjadinya peningkatan jumlah OTG di Sintang yang cenderung tajam. Hal ini dipicu adanya 2 orang penduduk Sintang yang dikonfirmasi positif korona beberapa waktu lalu.

“Untuk lonjakan OTG di Kabupaten Sintang, memang cenderung cukup besar dalam beberapa hari ini. Hal ini disebabkan pertama kita melakukan tracing (mengusut) dari orang-orang yang sudah terkontaminasi positif,” jelasnya.

Dinas kesehatan terus melakukan tracking pada dipihak keluarga, kawan-kawannya, tetangganya, dan didapatkan menggunakan rapid test itu hasil yang reaktif, Kemudian juga ada beberapa tenaga kesehatan yang ditracking yang menggunakan rapid test itu juga hasilnya reaktif.

“Dari yang rapid test reaktif ini kita usut lagi, dia kontak erat dengan siapa. Itu juga kita lakukan rapid test, maka terjadi peningkatan tajam,” katanya.

Sinto menjelaskan bahwa pengusutan yang diupayakan oleh pihaknya juga diproses dari laporan warga dan dari laporan pengusutuan yang dilakukan satgas covid 19. Makanya, OTG di kabupaten sintang ini bertambah.

Sinto terus mengingatkan  masyarakat jangan memberikan stigma bahwa OTG yang rapid testnya reaktif itu positif korona  Itu salah besar untuk memastikan positif korona harus menggunakan metode PCR (polymerase chain reaction). Rapid test hanya untuk screening atau penyaringan, bukan untuk mendiagnosa. (Evi/fik)

Komentar

Detiksaga News