Pemerintah Masih Gunakan Data 2010 Untuk Perencanaan

www.detikSaga.com Sintang: Sampai tahun ini, dalam menyusun sasaran pembangunan dan menyusun rencana kegiatan masih menggunakan data proyeksi dari Sensus tahun 2010, Padahal pemerintah perlu data yang akurat, terpadu, mutakhir, update  ini dikarenakan Sensus penduduk diselenggarakan 10 tahun sekali.

Saat menghadiri Rakorkab Sensus Penduduk 2020 (SP2020) di Aula Balai Praja Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Rabu (22/01/2020) pagi Bupati Sintang Jarot mengatakan  sensus data Indonesia adalah upaya untuk menyiapkan data yang akurat, mutakhir, akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan dan terpadu.

“Disitu isinya ada data statistic dan geospasial, mudah diakses oleh seluruh stakeholder dari pemerintah pusat hingga pemerintah. Jadi, Indonesia ini sudah sadar data,”ungkapnya.

Jarot mengungkapkan bahwa data itu penting, data dasar yang diselenggarakan dengan metode sensus penduduk dari seluruh total populasi ini sangat penting,

“ Dari bonus demografi, kalau kita tahu angkatan kerja muda kemudian ditambah data pengangguran terbuka, baru kita lihat, kalau penduduknya banyak tapi banyak yang menganggur, bukan menjadi bonus tapi menjadi beban,” katanya.

“Selain itu, kita juga concern dengan kaum milenial yang akan menentukan arah kebijakan, arah masa depan satu bangsa dan satu daerah. Kita gak tahu berapa semuanya, katanya 34% tapi masih pakai data proyeksi nanti dari sensus kita tahu besaran magnitude dari milenial ini berapa banyak” lanjutnya.

Saat ini ada dua cara yang berbeda dan lebih terpadu, prelist menggunakan data dari dukcapil yang tata caranya ada 2 tahap, yaitu secara online dan secara manual. Ia mengatakan bahwa untuk mensukseskan sensus ini butuh bantuan dari banyak pihak,

Jarot berpesan kepada para camat agar mensukseskan sensus, atasi kegawatdaruratan pilkades dan harus netral dalam menghadapi pilkada.

Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang Mochamad Suudi, SST, ME mengatakan bahwa Sensus Penduduk (sp) 2020 dalam pengumpulan data, BPS  menggunakan 2 (dua) tahap yaitu sensus secara mandiri dengan sistem daring (online) yang dilaksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 31 Maret 2020 dan pencacahan penduduk dilapangan pada Juli 2020.

Ia pun mengatakan bahwa diperlukan koordinasi dengan berbagai pihak dan sosialisasi secara massif dari agar masyarakat ikut terlibat dalam berkontribusi pelaksanaan sensus penduduk 2020. (Rl/Fik)

Berita ini juga Disiarkan di Radio Saga 107 Fm.

 

Komentar

Detiksaga News