Bupati Sintang: Dari Simulasi Pemilu di Pedalaman Masih Ditemukan Kesalahan Coblos

www.detiksaga.com , Sintang: Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan Pemilu tahun ini merupakan pemilih terbesar sepanjang sejarah perjalanan demokrasi di Indonesia sejak di helat tahun 1955 silam. Pada 17 april 2019 mendatang masyarakat yang memilik hak pilih pada pelaksanaannya akan mendapatkan 5 lembar kertas suara.

Jarot juga mengatakan laporan  pemantau, dari  ujicoba dengan 100 kertas suara seperti bentuk asli kepada masyarakat di pedalaman di Sokan Kabupaten Melawi Kalbar, dari 100 coblosan itu yang benar hanya  6 lembar  27 lembar dinyatakan sah tetapi yang sah ini bukan nyoblos nama caleg tapi nyoblos partai, sisanya semuanya salah.

Oleh karenanya, kata Jarot untuk menghindari kesalahan-kesalahan pada pemilu tersebut semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu ini harus membantu mensosialisasikannya kepada masyarakat, karena hal itu bukan hanya tugas pelaksana pemilu saja namun menjadi tanggung jawab semua yang terlibat. Mengingat juga ini merupakan pesta demokrasi terbesar yang menjadi tantangan Bangsa Indonesia dalam rangka untuk meningkatkan kualitas demokrasi.

“ Ini kerja berat buat semua jajaran penyelenggara pemilu, teman-teman pemerintah kabupaten juga untuk mensuportnya dengan sosialisasi tentu tugas berat juga bagi para caleg untuk membantu mensosialisasikan agar para calon pemilihnya nanti nyoblosanya benar,” Kata Jarot, Senin (11/03/2019)

Selain itu jarot juga meminta kepada para pengurus partai, caleg dan semua yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu untuk saling menjaga situasi dan kondisi terutama di Kabupaten Sintang mengingat waktu menuju hari pelaksanaannya kurang dari 40 hari lagi.

Dalam berkampanye, Jarot berharap untuk  tetap menjalin silaturrahmi, hindari penyebaran hoax, hindari ujaran kebencian dan lainya baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam media sosial karena jika melakukannya pelaku selain memutuskan silaturrahmi juga bisa terkena undang-undang ITE. (Fik)

Komentar

Detiksaga News