www.detiksaga.com, Sekadau-Menangkal beberapa kejadian yang menjadi isu panas di tanah air, misalnya pemboman Gereja di Samarinda, Kalimantan Timur serta pelemparan bom molotop di Vihara Singkawang, dan isu-isu yang beredar di Media Sosial (Medsos), elektronik yang bisa memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Belitang Hilir mengadakan dialog lintas etnis, di aula Kantor Camat Belitang Hilir.
Dialog meliputi tiga unsure, yakni Kepala Urusan Agama, Ketua MUI, Kepala PAROKI, Pendeta Gereja Protestan, Pengurus KHONGHUCU, Pengurus BUDHA, Ketua DAD, Ketua MABM, Ketua MABT dan para tokoh masyarakat serta pemuda di Kecamatan Belitang Hilir.
“Semua tokoh masyarakat Belitang Hilir telah sepakat dan berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Caranya, menjalin sinergiritas dan solidaritas antara para Forkominka dan semua tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda. Sebagai tanda keesepakatan damai tersebut para tokoh dari lintas agama dan etnis membubuhkan tanda tangan di atas kertas dengan perjanjian kesepakatan damai,” kata Paulus Misi, Camat Belitang Hilir.
Kapolsek Belitang Hilir, IPDA M. Sembiring, mengajak agar semua pihak bersama menjaga keamanan, ketertiban yang sudah terjalin di Kecamatan Belitang Hilir.
“Saya mengharapkan kepada masyarakat dan tokoh-tokoh agama jangan sampai terpancing dengan apa yang terjadi di Jakarta, Samarinda, Singkawang dan daerah -daerah lain. Saringlah imformasi yang didapat baik melalui media sosial, koran , televisi, yang dapat membuat kericuhan di Belitang Hilir,” pesan Kapolsek (Didi)
Komentar